Fenomena Mobil Listrik Murah dan Fakta Sesungguhnya di Baliknya

Kabar mengenai mobil listrik murah kini semakin santer mengudara. Penggunaan masif energi tak terbarukan seperti bahan bakar bensin dan solar, menjadi penyebab utama mobil listrik menjadi opsi paling memungkinkan yang dapat menjadi alternatif solusi.

Baca Juga : Syarat dan Tata Cara Perpanjang SIM Online Praktis via Aplikasi Sinar

Upaya Menyelamatkan Lingkungan Hidup

Kendaraan pribadi menjadi kebutuhan pokok para pekerja. Baik karyawan kantor atau buruh pabrik, memiliki kendaraan pribadi dapat memudahkan mobilitas dalam menunjang efisiensi jam kerja. Bukan sebatas fungsional saja, kendaraan kini telah menjelma menjadi prestise bagi pemiliknya. Secara kasat mata menjadi juru bicara strata ketebalan kantong tuan si empunya kendaraan.

Entah karena alasan pertama atau terakhir tadi, pastilah akan mempengaruhi volume kendaraan di jalanan. Angka kepemilikan kendaraan bermotor mengalami peningkatan. Banyak orang membeli motor dan mobil entah karena butuh atau sekadar ingin saja. Efek massalnya sudah jelas di depan mata kita, yakni kemacetan.

Kemacetan kini telah menjadi makanan sehari-hari masyarakat metropolitan. Banyak regulasi dibuat guna menyiasati permasalahan klasik masyarakat urban. Dari mulai aturan ganjil genap, batasan kepemilikan kendaraan bermotor per orang sampai siasat buka tutup jalan.

Kemacetan juga menyebabkan permasalahan baru selain kendala efisiensi waktu, yaitu polusi. Kesehatan manusia dan lingkungan menjadi korban selanjutnya dari kemasifan produksi industri otomotif. Tentu sulit bahkan mustahil kalau memusnahkan total laju industri. Yang bisa dilakukan adalah mencari jalan tengah untuk menyikapinya.

Para pakar kemudian mulai merumuskan alternatif solusi. Berdiskusi dengan pelaku-pelaku bisnis agar industri otomotif tidak mati namun lingkungan juga harus tetap mendapat perhatian. Maka lahirlah kendaraan listrik. Mobil listrik dan motor listrik mulai masif dikembangkan di negara-negara maju seperti Jerman dan Jepang.

Di tengah banyak model dan tipe mobil terbaru yang muncul, entah dengan keunggulan tampilan yang lebih eksklusif atau mesin yang gahar, mobil listrik murah justru mulai mendapat atensi publik sebagai inovasi industri otomotif yang ramah lingkungan.

Selain ramah lingkungan, harganya pun terbilang murah. Kalau komparasi dengan sepeda motor, maka harganya setara dengan satu unit sepeda motor Yamaha NMAX. Kemunculan fenomena mobil listrik murah ini juga terpengaruhi oleh banyaknya kendaraan listrik yang beredar sejak awal tahun 2021 ini. Kabar ini banyak bersliweran di linimasa medai sosial.

Salah satunya adalah mobil listrik Mini EV X2 yang diperkirakan akan muncul di pasaran dengan harga sekitar Rp20 – 35 juta saja. Angka semurah itu untuk mendapatkan sebuah mobil tentu banyak pakar prediksi bakal meledak di pasar. Sudahlah murah, listrik pula.

Sudah Beredar di Malaysia

Mobil listrik murah kabarnya sudah beredar luas di negeri jiran, Malaysia. Artinya, tidak lama lagi akan menyebar di tanah air. Bahkan banyak prediksi yang mengatakan bahwa produk mobil listrik ini akan muncul menjelang kuarter terakhir tahun ini.

Kabar ini tentu menggembirakan namun ada hal yang penting daripada itu. Bahwasanya kabar yang beredar tersebut sebenarnya bukanlah fakta. Kabar tersebut kurang tepat mengingat Mini EV X2 sejatinya bukanlah sebuah mobil melainkan skuter listrik beroda empat.

Namun walaupun demikian, tampilannya yang trendy serta harganya yang murah membuat skuter ini bisa saja laris jika dipasarkan nantinya. Bukan tidak mungkin “mobil listrik murah” Mini EV X2 ini jadi pilihan alternatif selain motor guna menghindari terik panas dan hujan. Dengan harganya yang terjangkau, bukan tidak mungkin jalan raya nantinya akan penuh dengan mode transportasi mungil satu ini.